Search
Close this search box.

Random-Nya SBK x Asrama

“Rindu Rumah!”

Tiga tahun satu sekolah bahkan satu atap, enggak mungkin gak ada kenangan. Pasti begitu banyak hal random yang pernah dilakukan. Bukan hanya pembelajaran, tapi keseruan juga haru biru.

Namaku Elin Sri Handayani. Aku salah satu alumni SMK Bakti Karya Parigi asal Banten. Wiro Sableng adalah nama julukkan angkatanku. Kami adalah angkata keempat Kelas Multikultural (KM-4). Bersama 30 siswa angkatanku, kami lulus pada tahun 2022.

Melalui tulisan ini, aku bakal membisikkan beberapa hal random anak SMK Bakti Karya Parigi (SBK) saat tinggal di asrama.

Ritual Kolam Nambah Umur

Ritual apaan tuh? Pasti anak asrama udah gak asing. Angkat tangan yang pernah merasakan! Ritual di sini bukan hal mistis, melainkan kebiasaan anak asrama. Sejak angkatan pertama Kelas Multikultural. Setiap anak asrama yang berulang tahun wajib beli ayam untuk makan bersama. Jika tidak, maka rasakan wanginya kolam ikan belakang asrama, “Iya, wangi comberan.” Biasanya yang ulang tahun di tanggal tua akan berdiam diri di kamar supaya gak kena cebur. Meski katanya yang beli ayam gak kena cebur, nyatanya 3 kali aku merasakan ritual kolam. hehe

Selain merasakan sensasi nyebur di kolam, aku sendiri merasa senang. pada saat yang sama anak asrama yang lain akan berterima kasih karena makan enak. Bahkan mereka memberi surprise kue dan hadiah di malam harinya. membahagiakan.

Sawah dan Bukit adalah Tempat Healing

Galau, stres, senang, sedih, atau rindu rumah. Hal itu lekat dengan anak asrama. Jika sudah datang rasa tersebut harus gimana tuh? Biasanya sawah dan bukit akan menjadi tempat healing anak asrama. Terkadang nangis di sawah, rebahan, atau teriak di bukit. Atau bahkan ke bukit untuk sekedar menikmati hari dan berdialog dengan diri sendiri. Asrama kami memang dekat dengan sawah, bukit, dan kebun. Tinggal jalan 100 meter saja sudah ketemu bukit. Mengingat bukit aku punya salah satu pengalaman seru. Sore itu di bulan Juni, aku, Kak Marice -kakak kelas asal Papua- dan Kak Syamsiar – kakak kelas asal Sebatik- kami bertiga pergi ke Pepedan Hils.

Seakan piknik, kami membawa beberapa makanan ringan dan mengabadikan momen di sana. Kami teriak-teriak sampai serak “Rindu RUMAH!” teriak kami bertiga di pucuk bukit.

Sekitar pukul 19.00 WIB kami baru sampai asrama. Ya, jarak bukit tersebut lumayan jauh dari asrama. Karena takut dimarahin ibu, kami masuk asrama lewat jendela. Heee.
Ngintip di Tangga
Jika di pagi hari sudah terdengar suara klakson motor ibu, itu tandanya harus sudah bangun. Namanya anak asrama, selalu saja ada yang bangun kesiangan. Jalan mengendap dan mengintip sebelum melewati tangga harus dilakukan.

Supaya ibu asrama gak lihat pas lewat ke kamar mandi. Karena kesiangan, bisa sampe 3 orang dalam satu kamar mandi. Hayo, siapa yang pernah ngelakuin hal itu?
Main Permainan Tradisional
Serajin-rajinnya masuk kelas, pasti ada jam kosong (Jamkos). Bukan anak SBK kalau gak rame. Ketika jam kosong biasanya kami rebahan, membuat lelucon, atau gak karokean. Lagu yang dinyanyikan juga random.

Tidur Siang Berjamaah

Lebih seru lagi, ketika Jamkos kami bermain permainan tradisional. Permainan bebentengan, sapintrong, ucing sumput, gobag sodor, dan sebagainya. Seru deh pokonya!

Pada hari Jumat saat pelajaran Simulasi Digital. Sebelumnya mengajar, guru meminta kami untuk refleksi diri dengan cara yoga. Kami semua membentuk lingkaran besar di ruang kelas. Kamj melakukan gerakkan sesuai instruksi guru. Kemudian, tibalah gerakkan terakhir yaitu berbaring. Guru meminta kami meluruskan punggung selama 15 menit. Tahu apa yang kami lakukan? Kami berbaring mengikuti instruksi, tapi bukan 15 menit melainkan 1 jam. Alias bablas ketiduran. Untung gak dimarahin sebab gurunya ikutan tidur. “Haaa.”

Basah-basahan Bareng!

Yang satu ini gak kalah random. Ketika hujan turun, maka kolam di sekolah akan penuh dengan air. Kejahilan mulai kambuh. Disaat jam pulang, satu persatu siswa oleh siswa lain akan diceburkan ke dalam kolam. Pokoknya semua orang harus basah. Bukan hanya siswa, kepala sekolah juga kena cebur. Tadi, baru 6 hal random anak SBK. Sebenarnya masih banyak lagi. Seperti konser di kamar sampe pintu ditendang ibu, perang lumpur di sawah dan sebagainya. Kalau diceritain bisa dapat satu novel. Semoga hal-hal semacam ini bisa selalu diingat dan membuatku terhibur saat kangenku pada teman-teman Wiro Sableng menerpa.***

Berikan Tanggapan

SMK Bakti Karya Parigi berupaya melibatkan semua pihak untuk merencanakan, menjalankan dan mengawasi lembaga pendidikan ini. Jika anda memiliki kritik, masukan dan saran atas informasi ini , silahkan tinggalkan tanggapan melalui form di bawah.

Beli Produk Kami